Bank BTN
mencatatkan kinerja perseroan di kuartal IV 2013 dengan meningkatnya
laba bersih sebesar Rp 1,56 triliun atau naik 14,53 persen dibanding
periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,36 triliun. Perolehan
laba ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar Rp 5,63 triliun.
Direktur Utama Bank BTN
Maryono mengklaim, sejak tahun lalu perseroan terus memperbaiki
kualitas kredit. Salah satu indikatornya dengan catatan rasio kredit
bermasalah (non performing loan) turun 3,04 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar 3,12 persen.
"Kami tidak ingin hanya mengejar pertumbuhan bisnis yang tinggi.
Pertumbuhan bisnis yang tinggi harus diikuti oleh perbaikan kualitas
kredit," ujarnya saat acara 'paparan kinerja Bank BTN TW4 2013' di Kantor Pusat Bank BTN , Jakarta, Senin (10/2).
Menurutnya portofolio kredit Bank BTN mayoritas berada pada segmen perumahan. Segmen ini menjadi nilai jual Bank BTN
sebesar 86 persen dan sisanya 13 persen disalurkan pada segmen di luar
perumahan. Sementara kredit dan pembiayaan perseroan naik 23,41 persen
menjadi Rp 100,46 triliun dibanding kuartal IV 2012 sebesar Rp 81,41
triliun.
Dari total kredit yang disalurkan sebesar Rp 87 triliun disalurkan
untuk pembiayaan perumahan yang terdiri dari perumahan subsidi sebesar
Rp 28,42 triliun, perumahan non subsidi sebesar Rp 39,54 triliun,
konstruksi sebesar Rp 11,82 triliun, kredit terkait perumahan sebesar Rp
7,19 triliun dan segmen non perumahan disalurkan sebesar Rp 13,46
triliun.
"Sejauh ini perseroan masih melihat program pemerintah dengan skim FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan)," jelas dia.
Dan untuk sisi Dana Pihak Ketiga perseroan di kuartal IV 2013 naik
19,24 persen menjadi Rp 96,21 triliun dari periode sama tahun lalu Rp
80,68 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar